Barometer Warta Indonesia

Home » » Batik Jadi Lifestyle Dunia

Batik Jadi Lifestyle Dunia

Written By Hidup dengan NILAI lebih on Minggu, 14 Desember 2014 | 16.39

Outlet Batik Kembar Yogyakarta di Jalan Jl. Alamanda no. 14 Gejayan

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang semakin melejit namanya di kancah internasional. Pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai Intagible Cultural Heritage of Humanity menjadikan batik sebagai “Fashion Icon of Indonesia”. Imbas positif dari pengakuan UNESCO tersebut, seperti yang dikatakan oleh Menteri Perindustrian, Kabinet Indonesia Bersatu II, MS Hidayat, pada peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2014 silam, bahwa pengusaha batik memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sumbangan dari industri batik ini berupa peningkatan devisa serta pendapatan bagi daerah, pengusaha industri, perajin, dan pedagang.
Salah satu sosok pengusaha Batik tersebut adalah Aulia Arifatu. Di sela kesibukannya sebagai asisten dosen dan asisten surveyor Fakultas Ekonomi International Program Universitas Islam Indonesia, Aulia tengah mengembangkan usaha Batik modern yang diberi nama Batik Kembar. “Nama batik kembar ini diambil dari adik saya yang kembar. Adik terakhir saya adalah kembar, mereka bernama Fatah dan Fatih. Sebagai rasa syukur atas karunia Allah karena keluarga kami di anugrahi anak kembar, maka usaha ini diberi nama “Batik Kembar, “ ungkap perempuan asal Kota Batik ini.
Pilihannya jatuh kepada usaha Batik modern didukung optimisme perkembangan batik Dorongan berbagai pihak seperti program program pemerintah, seniman, dan masyarakat itu sendiri juga menjadi aksi nyata semangat pelestarian budaya Bangsa. Aulia memandang dengan diiberlakukanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pada awal tahun 2015 nanti menjadikan batik sebagai peluang yang baik dalam memajukan perokonomian Indonesia di bidang Industri kreatif.
“Jadi, saya memilih usaha batik modern ini karena saya ingin membawa batik sebagai fashion heritage tidak hanya di Indonesia, tapi juga fashion heritage untuk dunia, “ungkapnya.
Pengakuan Batik secara internasional memunculkan tantangan baru untuk para pelaku usaha Batik. Mereka dituntut untuk membuat warisan budaya tersebut mampu beradaptasi dengan trend fashion dunia. Batik bukan lagi kain bermotif yang dipakai pada acara resmi, tetapi lebih dari itu Batik menjadi busana yang dapat dikrasikan untuk pelbagai suasana dan usia. Assosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Yogyakarta selalu mengeluarkan trend fashion forecast terbaru yang juga menjadi panutan bagi rancangan Batik Kembar.
Tidak hanya dari sisi produk, Aulia juga menggeluti bidang muslimah modelling yang dianggap relevan untuk pemasaran produknya. Selain itu dia juga seorang freelance muslimah model, fashion dan hijab stylist. Totalitas yang Aulia bangun tidak sia – sia, terbukti Batik Kembar kerap menjadi sponsor beberapa acara seperti Pemilihan Putra Putri Batik dan show di panggung Jogja Fashion Week 2014.

Sebagai seorang pengusaha muda, Aulia berpesan kepada para pemuda untuk bangga terhadap produk-produk Indonesia, guna menghapus image konsumen Indonesia yang terkenal dengan karakter “foreign brand liker”-nya.

Ulfa Arieza
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Warta Satu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger