Barometer Warta Indonesia

Home » , , » Seniman Gila! Tampil 5 Menit Tapi Dikenang

Seniman Gila! Tampil 5 Menit Tapi Dikenang

Written By Hidup dengan NILAI lebih on Minggu, 14 Desember 2014 | 16.28

Seni Musik Kontemporer

Budaya kontemporer atau lebih tepatnya seni kontemporer hadir di tengah kesibukan masyarakat yang kian padat. Sebagai contoh jaman sekarang sudah jarang orang yang mau menikmati kesenian murni tradisional. Ketika masyarakat ibukota seperti daerah di Jakarta mulai mengadopsi budaya barat, mengedepankan life style dan mengesampingkan kesenian tradisionalkesenian tradisionalpun jarang ada peminatnya kecuali ada tokoh-tokoh yang mau melestarikan kesenian tradisionalnya. Hal tersebut dikarenakan mindset yang berbeda dengan seniman dan penikmat seni. Ketika masyarakat ibu kota memiliki tujuan mencari uang, maka tidak akan bisa disatukan dengan tujuan seorang seniman dan penikmat seni yang murni akan kepuasan batin. Dengan inilah budaya dan kesenian kontemporer lahir untuk mengingatkan masyarakat bahwa mereka masih memiliki kesenian yang bisa mengikuti perkembangan jaman seiring dengan kebutuhan hidup orang masa kini.
Ketika kita membahas musik kontemporer, maka kita akan teringat akan nama yang tak asing lagi di telinga seperti Djadug Fahriyanto, Soimah bahkan Jogja Hip Hop Foundation (JHF). Namun kita akan keluar dari tokoh-tokoh seni termashyur itu dan akan menyoroti salah seorang seniman kontemporer yang kini sedang mengembangkan seni musik kontemporer di Tarakan, Kalimantan. Wanita yang berprofesi sebagai guru di SMK N  Tarakan ini kerap di sapa Bu Enok Guru Seni yang Gila. Sapaan tersebut bukanlah sapaan ejekan yang menyakitkan, namun menurutnya sapaan tersebut adalah pengahargaan yang diberikan untuknya dari orang-orang yang kagum dengan karya seninya. “Loh kalau karya saya ngga gila ngga ada yang mau nonton!” katanya tegas dan lantang bahkan speaker handphone yang sedikit eror pun tak bisa menghalangi kata-katanya yang menegaskan bahwa karya seni itu harus gila, kalau tidak gila orang tidak mau menontonnya.
Tidak mudah mengenalkan seni kontemporer khususnya musik kontemporer yang tergolong baru ini pada khalayak. Bahkan beberapa seniman daerahpun sulit menerima datangnya musik kontemporer. Swara Etnika Perkusi contohnya, grup perkusi siswa SMK 3 Tarakan ini bentukan Bu Enok yang menggabungkan anatara alat musik jawa yaitu saron dan alat musik khas Indonesia timur yaitu jimbe atau tifa ditambah alat musik modern lainnya simbal drum, awalnya dipandang sebelah mata karena menurut orang-orang hal tersebut tidak mungkin dan aneh. “Tapi ya pelan-pelan saya buktikan, ternyata hanya dengan saron, jimbe dan simbal drum saja di Tarakan sudah Heboh” ceritanya. Menurut Bu Enok namaya berkesenian, ingin menapilkan inovasi baru namun tetap tidak menghilangkan pakem dari seni tersebut. Karena jaman sekarangpun sulit menemukan orang yang benar-benar penikmat seni pure seni tradisional. Jadi memang harus berinovasi dengan mengkolaborasikan seni khususnya seni musik dengan cara menggabungkan unsur dari beberapa kesenian daerah atau modern.
Sedangkan konsep musik kontemporer bukanlah musik yang harus kita dengarkan berjam-jam dan terkadang cenderung mengarah ke dalam kebosanan, namun musik yang hanya ditampilkan 5 menit saja namun dikenang. Walau malam semakin larut, namun Bu Enok seorang seniman gila ini masih semangat bercerita akan indahnya dan nikmatnya mencipta musik kontemporer melalui facebook call. “Jangan sampai berpikiran kalau berkesenian sama saya, harus menang tapi cobalah berpikir kita harus beda dan slalu diingat. Karen bisa memberikan suatu yang baru dan selalu diingat, org akan lebih senang ketika kamu tampil 5 menit tapi orang itu akan mengenang selamanya dari pada kamu tampil berjam-jam tapi orang akan bosen. Karena berkesenian itu kepuasan batin dan seni itu aneh, kalaungga aneh ngga mau ditonton”.

Phulia Negara

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Warta Satu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger