(http://sport.detik.com/) |
Tak ingin sekadar jadi "tukang stempel izin pertandingan", Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menargetkan dapat menghasilkan tatanan industri olahraga yang lebih baik.
Melalui Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 463 tahun 2014, yang diterbitkan pada 1 September oleh menpora sebelumnya, Roy Suryo, kepengurusan baru BOPI telah terbentuk, dengan M. Noor Arman sebagai ketua.
Dalam Permen itu disebutkan bahwa tugas dan fungsi BOPI antara lain menetapkan kebijakan pembinaan, pengembangan, serta pengawasan, dan pengendalian profesional, melakukan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan kegiatan olahraga profesional, dan juga menetapkan standar, norma, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional.
Di lain sisi BOPI juga punya kewenangan yang bisa dilakukan. Antara lain, memberikan persetujuan kepada olahragawan amatir yang beralih status menjadi olahragawan profesional, menjatuhkan sanksi organisasi terhadap pelanggaran peraturan dan kode etik profesi terhadap pelaku olahraga profesional, dan mengelola sistem informasi olahraga profesional, dan lain sebagainya.
"Target awal tahun depan tentu kami ingin setelah sosialisasi dengan para pengurus cabang olahraga terkait Peraturan Menteri (Permen) soal tugas pokok dan fungsi BOPI. Juga kami ingin kasih tahu ke publik bahwa BOPI bukan lagi 'tukang' stempel izin pertandingan. Melainkan ada beberapa hal yang kami harus perbuat dalam waktu ke depan," kata Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, usai melakukan rapat koordinasi sosialisasi di Aula Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (9/12/2014) sore.
"Yang pertama kali tentu dibuatnya tatanan dalam konteks industri yang kondusif dan berkualitas. Permen 'kan sudah dibuat tapi tatanan industrinya sendiri seperti implementasinya 'kan belum tahu seperti apa. Misal standar pemain naturalisasi yang profesional seperti apa, bagaimana pembinaan klub-klub profesional. Nah, proses ini yang sedang berjalan," jelas Heru.
Memang, ujarnya menambahkan, ada bagian tertentu yang 'mungkin' akan menjadi satu titik fokus besar bagi BOPI. Salah satunya kasus pemain sepakbola yang pada kenyataannya tidak diperlakukan secara profesional.
"Kasus ini menjadi bagian lain dari target BOPI untuk meluruskannya dalam waktu cepat. Karena hal-hal seperti ini yang dianggap mencederai profesionalisme olahraga. Ya, yang terjadi di sepakbola. Meski cabang lain juga kami yakin ada problema juga," tambahnya.
(mcy/a2s)
(http://sport.detik.com/read/2014/12/09/190619/2772570/82/bopi-target-buat-tatanan-olahraga-industri-lebih-baik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar